
Marvel
Cinematic Universe menambah lagi satu dunia baru yang akan menyemarakkan
semesta Superhero Marvel. Entah apa yang akan terjadi setelah pase ketiga ini,
agaknya film solo superhero Marvel yang baru dimulai dari Ant-Man menjadi salah
satu anggota baru The New Avengers berikutnya. Apalagi ditambah dengan kisah
luar biasa yang masih menjadi pertanyaan tentang kelangsungan aksi para The
Avengers berikutnya setelah kejadian Civil War di film ketiga Captain America
yang sudah terjadi pada tanggal 06 Mei 2016 silam. Semesta dunia ini tidak hanya
soal keadaan fisik semata, namun juga dilengkapi oleh hal magic dan mistic yang mampu menggoyahkan semesta. Dalam konteks ini adalah
Marvel Cinematic Universe. Mengambil salah satu tokoh superhero komik yang
sangat terkenal dan ikonik yaitu Doctor Strange, dengan judul film yang sama
untuk sinetron film ke-14 dari Marvel Cinematic Universe.
Dimulai dari world premiere Doctor Strange yang sudah
mengantongi nilai 72 dari Metascore. Satu lagi film Marvel Studios dengan awal
yang tidak mengecewakan dan pastinya memberikan suatu cerita yang baru dan
tidak stagnan. Namun jelasnya film ini berbeda dengan Captain America: Civil
War yang ceritanya sangat unik. Doctor Strange memiliki inti cerita yang sama
dengan film Marvel Studios lainnya yakni Si Baik vs Si Jahat. Tapi dengan tema
yang berbeda tentunya.

Durasi
film Doctor Strange yakni 115 menit dimulai dengan opening credit Marvel
Studios yang baru dan tentunya memiliki musik yang megah menandakan keperkasaan
Marvel Cinematic Universe dalam ranah bisnis film. Merupakan daya tarik sendiri
meskipun hanya opening credit, thanks to Michael Giacchino. Awal film
yang sangat luar biasa dimana kita langsung dibawa pada sebuah pertarungan
dengan dunia magic mirror dengan
membuat semesta terlihat seperti sebuah dimensi kotak dengan visual effect yang sangat rapih. Salah satu
adegan yang sangat memanjakan mata.
Seorang
dokter ahli bedah yang sangat berbakat dialah Stephen Vincent Strange (Benedict
Cumberbacth). Diawal film mulai menampakkan keahlian hebatnya dalam menarik
sebuah peluru di dalam kepala seseorang. Namun, sifat arogannya yang membuat
dia terlihat menarik. Doctor Strange hanya mau mengoperasi pasien yang tingkat
bedahnya sangat sulit. Apa iya seorang dokter bisa memilih-milih pasien seperti
ini? Hal yang tidak relevan dengan kenyataan yang sebenarnya dan terkesan
seperti mempermainkan pasien. Not good
for this scene. Kesombongannya membawa Doctor Strange pada kenyataan bahwa
jari-jarinya nyaris lumpuh akibat kecelakaan yang dialaminya.

Dan inilah
perjalanan Doctor Strange ketahap yang krusial. Ancient One digambarkan berbeda
dengan komik aslinya, di film ini kita bisa melihat bahwa diperankan oleh
seorang wanita. Namun tak perlu diragukan lagi kemampuan sang Academy Awards winner, Tilda Swinton. Sebagai
master untuk Doctor Strange agar pulih dari traumanya dan kesembuhan tangannya, ia mampu memerankan perannya dengan apik. Apalagi saat
ia mendorong Strange ke dunia dimensi alam bawah sadar dengan warna
memukau dan kompleks.
Plot humoris
yang dilakoni Doctor Strange dan Wong (Benedict Wong) saat percakapan di
perpustakaan merupakan porsi yang tepat dan tidak terkesan sampah. Adegan
menggunakan mantra dan apel di perpustakaan adalah scene yang unik dan menambah keunikan film ini. Agaknya sang
sutradara dan sekaligus penulis film Doctor Strange yakni Scott Derickson
membuat pertarungan antara Doctor Strange vs Kaecilius terlihat sangat berwarna
dengan efek sihir yang baik dan visualisasi dimensi yang nyaris sempurna. Mengapa
nyaris sempurna? Karena visualisasi dimensinya tidak membuat mata penonton lelah dan tidak membuat pusing. Jangan lupa Cloak Levitation! Sebuah jubah
merah yang menjadi ciri khas Doctor Strange menjadi hal humoris dalam scenenya.

Implementasi skenario dan cerita yang unik agar penonton tidak dibuat bosan saat menonton film
ini. Adegan per adegan yang ditawarkan film Doctor Strange sangat tepat dan
tidak terkesan terburu-buru. Mordo (Chiwetel Ejiofor) juga memerankan perannya
dengan apik. Entah apakah ia sesungguhnya memiliki peran ganda atau tidak,
namun di dalam komik ia adalah lawan dari Doctor Strange. Berbeda dengan komik,
di film ini, Mordo juga menjadi mentor Strange dan membantunya saat
pertarungan. Saat sebuah pertarungan krusial Doctor Strange vs Krusial selesai
maka penonton akan dibawa ke pertarungan sangat krusial antara Doctor Strange
vs Dormmamu. Namun sebelumnya penonton diajak dibawa ke dalam alam gaib saat
Anicent One sekarat dan mati. Apakah Anicient One sesungguhnya mati? Marvel Studios
hampir jarang membuat tokoh krusial mati beneran.
Visual effect yang diberikan untuk
sentuhan magic film ini sangat indah
dan menawan dengan ditambah warna-warna dominan cerah yang memanjakan mata. Seperti
saat adegan Doctor Strange menyelamatkan semesta dengan melawan dimensi
kegelapan.

Namun
pengulangan adegan pengucapan ‘Dormmamu,
I've come to bargain!’ agak terlalu banyak dan sedikit bertele-tele
padahal intinya dapat dipahami penonton dengan mudah yakni batas ruang waktu
yang Doctor Strange lakukan. Film ini memiliki cerita dan plot yang unik dengan
magic sebagi sumber inti cerita. CGI yang digunakan juga sangat apik dan dari
antara semua film Marvel Studios, film ini yang memiliki visual effect dengan kategori indah. Sang Dokter pun juga memiliki love interest yang dilakoni oleh Rachel
McAdams. Meskipun perannya sedikit namun keberadaannya sangat krusial. I’m with Marvel ‘till the end of the
credits. Betul saja terdapat dua adegan tambahan di mid-credit scene sebagai prelude
cerita dari Thor: Ragnarok dan end-credit
scene sebagai jawaban atas peran Mordo yang notabene belum tentu ia akan
menjadi #TeamStrange atau tidak. Overall
film Doctor Strange menambah lagi pundi-pundi uang Marvel Cinematic Universe
dengan hal baru dan unik. 8,1/10 for
Doctor Strange. Hippie!
Berikut
daftar casts film Doctor Strange:
Benedict
Cumberbatch sebagai Stephen Strange / Doctor Strange
Chiwetel
Ejiofor sebagai Karl Mordo
Rachel
McAdams sebagai Christine Palmer
Benedict
Wong sebagai Wong
Michael
Stuhlbarg sebagai Nicodemus West
Mads
Mikkelsen sebagai Kaecilius
Tilda
Swinton sebagai Ancient One
by: Hartati Vidiana (November, 2016)
0 komentar:
Posting Komentar