Well, ini pertama kalinya gua menulis
review film pertama dengan menggunakan bahasa diari. Sebelumnya gua banyak review film lewat corat-coret di
buku catatan gua. Gua mau cerita aja nih, entah kenapa film yang habis gua tonton ini dan akan review masih terngiang-ngiang di hati gua kaya doi. Yup, gua sangat fanatik dengan film. Sudah banyak film-film dari
berbagai genre yang sudah pernah gua tonton dan kebanyakan itu film yang
ber-genre film action dan science-fiction. Okay, dari pada kepanjangan gua
bakal me-review film yang baru saja bikin gua bingung untuk memberi komentar
apa dan kritik apa untuk film yang satu ini.
Agaknya salah satu perusahaan
entertainment ternama di dunia ini yakni Marvel banyak belajar dari film-film
yang sudah dibuat dari cerita komiknya. Yup ini dia film ke-9 yang sudah di
produseri sendiri oleh Marvel, Captain America: The Winter Soldier. Dari gua
menulis ini, sudah dua kali gua nonton di bioskop. Jujur saja, gua paling anti
yang namanya nonton dua kali di bioskop untuk film yang sama. Why? Mending
nonton DVD dirumah berkali-kali meskipun se fanatik gua sama
film. Well, ini film pertama yang mengubah gua *jadi malu* oke ini review gua
buat sekuel dari Captain America.
Film ini benar-benar full-action dari
permulaan. Gak perlu bertele-tele di awal cerita untuk memulai aksinya, dengan
modal panggilan dari S.H.I.E.L.D sang Captain sudah memulai aksinya dengan
terjun ke bawah laut tanpa parasut. Pertarungan dengan Batroc di kapal
memperlihatkan keahlian sang Captain yang sesungguhnya. Ini baru namanya
superhero sejati. Dengan modal ‘tameng’ berbentuk bulat dengan lambang bintang
di tengah sang Captain mampu menghabisi seluruh orang yang ingin menghancurkan
tamengnya.
But, gak afdol lah ya kalo gak ada
‘wanita’ disampingnya. Karena ada pepatah: ‘di balik pria yang hebat pasti ada wanita yang pintar disisinya’ ini dia yang bikin semua terkagum. Black Widow! Engga asing pasti dikalangin ‘anak komik’ dan ‘anak film’ yang melaksanakan
aksinya dengan sempurna. Cantik, pintar, dan jago dalam perang. Dialah yang
menjadi partner sang Captain dalam film ini. Kecerdasan dan kecerdikannya mampu
membuat gua sampai menganga cukup lama di film ini.
This film was so complex! Ini baru
namanya yang disebut superhero! Captain rela berkorban demi kepentingan banyak
orang. Kebanyakan film superhero selain The Avengers, menolong satu atau dua
orang dan bukan untuk kepentingan banyak orang. Ini dia titik puncaknya saat si Winter Soldier mulai menujukan ‘belangnya’ dia salah satu super-villain yang
tak kenal nurani. Kenapa? Kayaknya bunuh orang itu udah makanan buat dia.
Berdarah dingin dan gak ada hati nurani-nya. Ya jelas, kan ini si Bucky sahabat
karib Steve, Bucky kan otaknya ‘dicuci’ jadi apa yang bossnya mau. Tangannya
yang dari besi itu andalannya. Mata nya dari Winter Soldier itu meng-isyaratkan
dendam yang melebihi dendam-sedendamnya manusia. Sebastian Stan, you made me
scared! Good joblah ya buat Stan.
Teman lama pergi, teman baru datang.
Sam Wilson alias Falcon sang manusia bersayap yang sayapnya benar-benar
teknologi luar biasa. He was great too. Sam juga suka mebantu Captain, di akhir
cerita Sam menawarkan bantuan untuk sang Capt. So, secara keseluruhan film ini
bercerita ‘dewasa’ dalam masalahnya dan agaknya sulit dipahami oleh anak-anak
yang ini menonton jagoannya. Di film ini kita dapat melihat kebijaksanaan sang
Captain yang sangat luar biasa. Dimana dia harus memilih dibunuh sahabatnya
sendiri atau menyelamatkan orang banyak. Di rekomendasikan! 2 jam 16 menit yang
berharga dan membuat gua ingin terus nonton lagi.
Tapi tak lepas dari segala kritik
positif yang gua beri, film ini memiliki sisi minusnya juga. Apa sih??? Yup!
Tentu dari judulnya yang menggunakan ‘The Winter Soldier’ tapi selama di film
ini, sosok The Winter Soldier sendiri kurang di eskplor dalam segi asal-usul
yang terlalu minim pengetahuan bagi penikmat film. Seharusnya judulnya tidak perlu
memberi tambahan The Winter Soldier. Jujur saja, bagi gua sosok The Winter
Soldier disini kurang puas. Well, gak merubah keadaan film luar biasa ini.
Hanya saran penempatan judul yang kurang pas saja. I love this movie so much!!!
Great Work, Chris Evans and Scarlett
Johansson! Merekalah ‘otak’ dari film yang menimbulkan penasaran di setiap
scenenya. The Russo Brothers did a great work! Pengemasan film yang hampir
sempurna. Hanya sayang, kalo bisa sang Captain lebih baik dipasangkan lebih
dari partner dengan Black Widow dan NO with Agent-13. Komik boleh begitu,
tapi banyak orang yang berharap cerita cinta di film dibuat berbeda dengan
komik. Captain sama sekali tidak cocok dengan Agent-13. Sepertinya, Emily
VanCamp tidak memberi dampak berarti bagi Agent-13. I’m so sorry Emily L but you didn’t give an important thing for Agent-13. You should go!!
Hahaha.
Bukan Marvel namanya kalo setiap
filmnya tidak memberi dampak ‘kepo’ setelah selesai. You have to stay in your
chairs until the post-credit scene end, hehehe. Dan gua harap setelah Captain
America: The Winter Soldier, Marvel mampu memberi film-film yang luar biasa.
One of the best superhero from Marvel after The Avengers. Thank you Marvel, The
Russo Brothers, and All Cast. You did well!!!!!!!!!!
by: Hartati Vidiana (April, 2014)
0 komentar:
Posting Komentar