KACAMATA SUTRADARA


“APA GUNANYA JADI SUTRADARA FILM???”

             Mungkin jarang sesorang memiliki cita-cita sebagai SUTRADARA FILM. Apa alasannya? Berbagai persepsi salah mengenai pekerjaan yang satu ini. “Apa gunanya jadi SUTRADARA FILM? Gajinya kecil”, “Jadi SUTRADARA FILM mah gak berguna, dipandang sebelah mata”, “Jadi SUTRADARA FILM mah ga dapat prestasi apa-apa”, “Jadi SUTRADARA FILM enggak se-terkenal artis-artisnya”, dan masih banyak lagi persepsi salah mengenai SUTRADARA FILM.
            Persepsi ini yang acap kali mengurungkan niat seseorang untuk menjadi SUTRADARA FILM padahal memiliki niat dan bakat di bidang pekerjaan ini. Nah, SALAH! Jika memiliki pola persepsi yang demikian. Menjadi SUTRADARA FILM bukan karena ingin terkenal, tapi bagaimana kita mampu mewujudkan film berkualitas, bisa dinikmati di kancah internasional, dan bisa memajukan per-filman bangsa yang masih terbelakang akhir-akhir ini akibat tidak berkontribusinya seorang SUTRADARA terhadap film yang di buatnya.
           Siapa bilang jadi SUTRADARA FILM itu mudah?? Hanya duduk, mengatur, menonton, dan sebagainya. SALAH!! Jadi SUTRADARA FILM itu susah sekali. Seorang SUTRADRA FILM itu harus mampu memberikan kontribusi tinggi dan bertanggung jawab besar terhadap film yang dibuatnya agar dapat mampu memajukan potensi bangsanya sendiri dalam industri perfilman supaya dapat dinikmati di kancah Internasional. Esensi dari pernyataan tersebut adalah agar masyarakat luar tahu bahwa film bangsa tidak jauh kalah dengan film-film produksi Hollywood, yang selama ini mendominasi theater-theater di seluruh dunia.
               Lalu poin apa saja yang bisa di dapat dalam menjadi SUTRADARA FILM? Demikian penjabaran menurut opini yang selama ini salah persepsi yang dianut kaum awam:
Hasil gambar untuk sutradara film
            Siapa bilang jadi SUTRADARA FILM tidak terkenal? Jadi SUTRADARA FILM bisa terkenal seperti artis-artisnya kok. Buktinya banyak!! Seperti: James Cameron, Tim Burton, Kathryn Bigelow, Stephen Spieldberg, dan masih banyak lagi. Itulah contoh-contoh SUTARADARA FILM berbakat dengan prestasi ‘segudang’ mampu terkenal dan enggak kalah dengan artis-artisnya. Dengan kontribusi dan prestasi mereka dapat terkenal.
                Siapa bilang jadi SUTRADARA FILM gajinya kecil??? Jadi SUTRADARA FILM bukan masalah besar-kecilnya gaji, tetapi seberapa besar tekad kita untuk membuat film lagi dan lagi untuk mengejar rezeki. Mengasah bakat di bidang SUTRADARA dapat membuat kita di kenal di kancah penghargaan film terbesar di dunia. Yakni: THE ACADEMY AWARDS. Impian bagi seluruh perkerja di bidang perfilman. 
              Dukungan dari bangsa sendiri mampu membuat SUTRADARA FILM tidak dipandang sebelah mata. Tekad sekuat baja, pantang menyerah, dan semangat dapat mewujudkan film-film yang berkualitas dan bernilai tinggi, agar film bangsa sendiri dapat dihargai oleh masyarakat dan seluruh dunia.
            Dengan prestasi di bidang SUTRADARA, kita dapat wujudkan bangsa yang lebih maju. Lalu, mengapa tidak menjadi SUTRADARA FILM bangsa dan dunia? You will get the best!! #GenerasiSutradaraFilmDunia.

written by: Hartati Vidiana (November, 2013)

MOVIE ARTICLE: THOR: THE DARK WORLD



          Sekuel dari Thor (2011) ini lebih banyak menanamkan unsur komedi yang lebih. Iya, letak komedi tersebut ada pada diri Loki (Tom Hiddleston) adik tiri Thor (Chris Hemsworth) yang sangat sentiment di film The Avengers (2012). Sekuel kali ini banyak sekali mengundang pertanyaan dan membuat sangat penasaran.
          Kita bisa lihat di scene terakhir saat Thor menghadap Odin, siapakah dia? Odin atau Loki? Jelas, Loki sudah mati saat ikut membela Thor dalam berperang. Kita tahu, bahwa Loki bisa ber-ilusi. Dan Loki pakai ilusi itu saat menjadi Captain America saat berjalan bersama Thor. Komedi yang cukup menghibur, jelas kebanyakan Film Superhero kebanyakan ‘serius’ namun Thor: The Dark World memberi warna komedi tersendiri.
          Tak hanya Loki, Thor pun memberi unsur komedi saat melawan Manusia Batu dengan cukup sekali pukulan palu. Namun sekuel ini kurang memiliki komplek berarti dalam pertarungannya. Sedikit yang kita lihat intrik Film ini. Agaknya, Loki menjadi hiburan dalam Film ini. Jane Foster (Natalie Portman) pun hanya terlihat sebagai umpan saja dalam Film ini. Tetapi, sekuel ini mengundang banyak pertanyaan. Lots of ??????????? and comedy.



written by: Hartati Vidiana (September, 2013)

MOVIE ARTICLE: THOR



          Film pertama dari The ‘demi-god’ with a heavy power, Thor Odinson (Chris Hemsworth). Film ini lebih memperlihatkan sosok Thor yang memiliki kekuatan besar di Asgard namun dia sosok yang arogan. Di buang oleh ayahnya Odin (Anthony Hopkins) ke Bumi, membuat Thor tidak memiliki kekuatan apapun sama seperti palu besarnya dibuang ke bumi dan tiada satupun manusia yang berhasil mengambilnya.
          Di Film ini kita juga lihat, bagaimana Thor banyak belajar dari sikap arogansinya yang buruk di bumi lewat Jane Foster (Natalie Portman). Lagi! Wanita menjadi sosok yang berharga untuk sang superhero tanpa melihat apa yang sang Thor punya. Loki (Tom Hiddleston) disini cukup sangat picik dan licik dimana ia membunuh ayah kandungnya sendiri demi tahta kerajaannya di Asgard.


          Namun apa yang Loki buat tak mengubah hati Odin sebab perbuatannya adalah salah. Loki tak kenal lelah dalam kejahatannya. Setelah digagalkan Thor di Asgard, Loki berusaha untuk memecah belah dunia umat manusia di bumi yang dapat ditonton di The Avengers (2012). Intrik dan konflik cerita hanya berpusat di keluarga Odin dan dunia Asgard. But, Thor and Loki are pretty damn demi-god.



written by: Hartati Vidiana (July, 2013)

MOVIE ARTICLE: IRON MAN 3



          Sama seperti kedua filmnya yang terdahulu Iron Man (2008) dan Iron Man (2010) film ketiga ini masih memakai unsur ‘balas dendam’ dan ‘iri dengki’ kepada Tony Stark. Namun perbedaannya adalah, Iron Man 3 jauh lebih komplek dalam segi cerita dan pengemasan ceritanya lebih baik disutradarai oleh Shane Black.
          Disini kita bisa lihat perbedaan dan perubahan sikap Tony Stark (Robert Downey, Jr.) yang jauh lebih baik karena Pepper Pots (Gwyneth Paltrow). Tapi di Film ini kita bisa lihat kebodohan dari sang jenius yang membiarkan alamat rumahnya diketahui sang musuh ‘Mandarin’ (Guy Pearce) yang mengakibatkan nyawa Pepper terancam.
          Ini dia letak intrik yang bagus, dimana setiap orang jenius pasti memiliki kesalahan. Tapi bukan Tony Stark namanya, kalau tidak bisa menghandle. Iya mampu menolong 13 orang yang jatuh dari pesawat. Scene yang favorite sekali. Kita juga bisa lihat aksi ‘ganas’ Pepper saat melawan Mandarin. Satu lagi yang membuat sosok wanita dalam superhero menjadi paling berarti. Dalam Film ini kita bisa lihat keserasian Tony dan Pepper.
          Di akhir cerita memberi kita sebuah makna; ‘We create our own Demons’ – Tony Stark. It was incredible!



written by: Hartati Vidiana (June, 2013)

MOVIE ARTICLE: IRON MAN



          Film pertama MCU yang mendulang sukses besar di tahun 2008. Tony Stark (Robert Downey, Jr.); Jenius, Kaya, Dermawan, dan Playboy. Namun hidupnya hanya berfoya-foya saja. Kejeniusannya diukur saat ia ditawan oleh terrorist. Kejeniusannya sangat brilian, dengan modal ruangan tawanan, alat-alat rongsokan, dan tentunya beberapa alat dari Stark Industries, Tony mampu membuat Mark-1 yang menyelamatkan hidupnya dari terrorist yang bengis dan unsur ‘iri dengki’ tentunya.
          Pola pemikiran Tony yang jenius dan tangkap membuatnya berhasil kabur. Disini kita lihat bahwa bukti jeniusnya Tony Stark itu ada. Kita juga lihat peran Pepper Pots (Gwyneth Paltrow) yang berharga, ia menyayangi Tony sangat tulus tanpa memandang harta Tony, bahkan Tony memberikan aset Stark Industries kepada Pepper. Lagi-lagi sosok wanita baik mengitari hidup para superhero besar.
          Bukan Tony Stark namanya kalau tidak puas, ia membuat lagi Mark-Mark lain untuk menghindari kejahatan, ia tak mau sampai Iron Man jatuh ke tangan orang yang jahat. Kesempurnaan Mark-2 dibuat Tony dengan riset yang baik. Film yang memperlihatkan kepintaran sang Superhero lebih mendalam. He is a smart guy and a genius playboy. 




written by: Hartati Vidiana (June, 2013)
 
Hanya Sebuah Coretan Blog Design by Ipietoon